Saturday, 31 May 2014

Atmosfer

 
atmosfeer
atmosfeer
atmosfer
atmosfer

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Troposfer

Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.

Stratosfer

Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu -70^o F atau sekitar -57^o C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18^o C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.

Mesosfer

Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara yang di sini akan mengakibatkan pergeseran yang berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40km di atas permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K, terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar -143^o C (dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Antara lapisan Mesosfer dan lapisan Atmosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

Termosfer

Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982^o C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.

Ionosfer

Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini.

Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfer.

Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
  1. Lapisan ozon
    Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon. mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C .
  2. Lapisan udara F
    Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara appleton.
  3. Lapisan udara atom
    Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .

Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.

Litosfer

Bumi
Bumi
A. Terjadinya Batuan
siklus batuan (rock cycle)
siklus batuan (rock cycle)
            Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, Lithos yang berarti berbatu, dan Spere yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata Lithos artinya batuan, dan Spere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah “lapisan batu” (the stone sphere). Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1200 km. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian). Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Terdapat dua tipe litosfer:
· Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura.
· Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua.

B. Batuan Pembentuk Kulit Bumi
macam macam batuan
macam macam batuan
            Batuan/batu adalah sejenis bahan yang terdiri dari mineral dan di kelaskan menurut komposisi mineral. Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral. Induk segala batuan adalah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas.
Batuan diefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur.
  1. Kandungan mineral, yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.
  2. Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu
  3. Stuktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu
  4. Proses pembentukan
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :

(1) Batuan Beku
Ini dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur menjadi dingin dan beku :
(a) Batuan beku dalam (plutonik)
Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro
Menghasilkan : batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).
(b) Batuan beku korok (porfirik)
Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan litosfer. Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi.

(c) Batuan beku luar (episif)
Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat.
Menghasilkan : lelehan batuan beku dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.

Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat 3 ciri utama sebagai berikut:
  1. Tidak mengandung fosil
  2. Teksturnya padat, mampat, sarta strukturnya homogen dengan bidang permukaan ke semua arah sama
  3. Susunan sesuai dengan pembentukannya
Tekstur batuan beku dapat di kelompokan menjadi 3 jenis sebagai berikut
  1. Faneritik, yaitu kondisi batuan dalam bentuk kristalin.
  2. Forfiritik, yaitukondisi tekstur batuan yang mengandung fenikris (Kristal besar) yang terikat dalam massa dasar yang halus.
  3. Afanitik, yaitu meninggalkan batuan dalam susunan Kristal butir halus atau seluruhnya berupa benda gas.
Berdasarkan teksturnya, batuan beku dibedakan menjadi 2 sebagai berikut
  1. Batuan beku pluotonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relative lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contohnya seperti gabbro, diorit, dan granit
  2. Batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contihnya adalah basalt, andesit, dan dacitea
(2) Batuan Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan. Batuan ini merupakan batuan yang terbetuk oleh proses geomorfologi dan dipengaruhi oleh lamanya waktu. Batuan sedimen berdasarkan proses pembentukannya dibedakan menjadi 3 sebagai berikut.
  1. Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanik
Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material   yang mengalami proses transportasi
  1. Sedimen non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi
Batuan sedimen kimia tersebut melalui proses presipitasi dari larutan.sedimen non-klastik dibedakan atas dasar komposisinya. Sedimen non-klastik yang utamannya adalah batu gamping atau dolomite. Batuan non-klastik sebagai hasil evaporit (menguap), antara lain batu garam, denhidrit, dan gypsum, sedang dari unsur organic adalah batu bara. Contoh batuan sedimen kimiawi (non-klastik) antara lain travertine, stalagmite, dan stalagtit.
  1. Sedimen Organik
Batuan sedimen organic terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama yaitu pelapukan batuan lain (clastic), pengendapan (deposition) karena aktifitas biogenic, dan pengendapan (precipitation) dari larutan.
Batuan sedimen memiliki 3 ciri yang mudah dikenal sebagai berikut.
a.       Batuan endapan biasanya berlapis-lapis
b.      Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnya
c.       Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat yang menyusunnya.
Penanaman batuan sedimentasi biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Penanaman tersebut seperti berikut.
  1. Breksi
  2. Konglomerat
  3. Batu Pasir
  4. Batu Lanau
  5. Batu Lempung
Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya, batuan sedimen dibagi menjadi beberapa bagian berikut
  1. Batuan sedimen aeris atau Aeolis, bila pemindahan disebabkan oleh angin, contohnya tanah loss
  2. Batuan sedimen glacial, bila pemindahan disebabkan oleh gletser, contohnya batu konglomerat
  3. Batuan sedimen aquatic, bila pemindahan disebabkan oleh air, contohnya lumpur
  4. Batuan sedimen marine, bila pemindahan disebabkan oleh air laut

(3) Batuan Metamorfosis atau batuan Metamorf
Batuan metamorphosis atau batuan metamorf merupakan batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika tekanan, temperature, atau tekanan dan temperature. Batu kuarsit merupakan perubahan dari batu pasir. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneiss, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia, serta mineral (fasies metamorf). Mereka berbentuk jauh di bawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan di atasnya serta tekanan dan suhu tinggi.


C. Tenaga Geologi
Bentuk permukaan bumi merupakan hasil kerja tenaga geologi yang dibedakan menjadi berikut:
  1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen, yaitu tenaga yang bertugas membentuk bentukan baru pada permukaan bumi menjadi lpatan dan patahan sehingga permukaan bumi tidak rata lagi. Tenaga endogen terbagi atas berikut.
a.      Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan bumi secara horizontal ataupun vertical. Gerak tektonisme dibagi menjadi 2 sebagai berikut.
1.      Gerak Epirogenesa
Gerak epirogenesa disebut dengan gerakan pembentuk benua. Gerak epirogenesa positif jika permukaan air laut mengalami kenaikan atau garis pantai berpindah ke arah darat. Gerak epirogenesa negative adalah jika permukaan air laut mengalami penurunan atau garis pantai berpindah kearah laut
Teori tentang pembentukan benua ada 2 macam sebagai berikut
a.      Teori Descrates dan Sues
Teori ini dikenal dengan teori konstraksi dimana bola bumi ketika menjadi dingin berkerut, akibatnya kulit bumi juga berkerut, itulah yang dikenal dengan pegunungan lipatan.
b.      Teori Wegener
Teori ini disebu dengan teori pergeseran atau apungan benua
c.       Teori Orogenesa
Gerak orogenesa disebut gerak pembentuk gunung, lipatan, dan patahan. Gerak orogenesa dapat juga menyebabkan terjadinya tanah runtuh atau terpisah satu dengan lainnya. Ada pula bagian-bagian yang justru tengelam atau mengalami penurunan disebut graben atau slenk.
  1. Vulkanisme
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulkanisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktifitas keluarnya magma di gunung api. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunung api. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antar lempeng.
a.      Intrusi Magma
Intrusi magma dapat menghasilkan bentuk-bentuk sebagai berikut.
1.      Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma
2.      Lakolit, yaitu batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa cembung
3.      Keeping instrusi atau silis, yaitu sisipan magma yang membeku pada dua lapisan litosfer yang bentuknya tipis dan lebar.
4.      Gang korok, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer (kulit bumi)
b.      Ekstruksi Magma
Jika dalam aktifitas vulkanisme magma dapat mencapai permukaan bumi maka gejala ini disebut dengan ekstruksi magma, atau dengan kata lain ekstruksi magma adalah keluarnya magma ke permukaan bumi. Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api (material vulkanis) dapa dikelompokan menjadi 3 golongan sebagai berikut.
1.      Bahan-bahan padat (efflata), yang terdiri atas bom (batu-batu besar), lapili (ukurannya sebesar kerikil), pasir, abu, debu.
2.      Bahan-bahan cair, bahan cair ini berupa lava, lahar panas, dan lahar dingin.
3.      Bahan-bahan gas (ekshalasi), gas-gas yang dikeluarkan gunung api dapat berupa gas belerang yang disebut sulfatar, berupa uap air disebut fumarol, dan jika yang dikeluarkan karbon dioksida disebut mofet.
Tanda-tanda gunung api akan meletus adalah suhu di sekitar kawah naik, banyak sumber air menjadi kering, sering timbul gempa gunung berapi, binatang banyak yang berpindah, dan sering terdengar suara gemuruh.
Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan manusia dapat menguntungkan dan dapat merugikan, pengaruh vulkanisme yang menguntungkan sebagai berikut.
  1. Abu vulkanik yang dikeluarkan bersifat menyuburkan tanah pertanian di sekitarnya,
  2. Gejala pasca vulkanik merupakan obyek wisata yang menarik.
  3. Menghasilkan bahan-bahan galian dan menghasilkan bahan bangunan
  4. Daerah gunung api yang tinggi merupakan daerah penangkap hujan, sehingga memungkinkan terjadinnya hujan alami yang berpengaruh baik terhadap ekosistem daerah tersebut.
Akibat yang merugikan dari peristiwa vulkanisme sebagai berikut.
  1. Pada waktu terjadi letusan apalagi disertai lahar panas, awan panas, atau bahan-bahan padat dalam jumlah besar akan menyebabkan banyak korban.
  2. Korban jiwa dapat terjadi akibat gas beracun yang dikeluarkan pada saat terjadi erupsi
  3. Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung berapi kadang-kadang berhenti di daerah puncak dan di lereng-lereng sebagai lahar dingin. Hal tersebut akan merusak daerah yang dilaluinya.
  1. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Berikut ini merupakan contoh tenaga eksogen.
a.      Erosi
Erosi adalah proses pengikisan yang berlangsung sangat lama. Proses erosi ini merupakan contoh tenaga eksogen.
1.      Erosi oleh air
Air dapat menyebabkan terjadinya proses erosi. Air yang dapat menyebabkan terjadinya erosi ini ialah air yang bergerak. Contoh proses erosi yang disebabkan oleh air ialah erosi yang terjadi di pinggir pantai atau lebih dikenal dengan abrasi.
2.      Erosi oleh angin
Angin terjadi karena perbedaan suhu dan tekanan di dua tempat, akibatnya akan terjadi hembusan udara dari daerah yang bersuhu dan bertekanan tinggi ke daerah yang bersuhu dan bertekanan rendah.
3.      Erosi oleh gletser
Erosi oleh gletser adalah erosi yang disebabkan oleh pergerakan salju atau es. Erosi ini terjadi di daerah yang bersuhu dingin tempat terdapatnya salju, misalnya di daerah kutub.
b.      Pelapukan
Pelapukan adalah proses perubahan struktur suatu benda yang tadinya padat dank eras menjadi lunak dan berongga. Penyebab terjadinya proses pelapukan ada tiga macam, yaitu fisika, kimia, dan biologi. Pelapukan karena factor fisika adalah pelapukan yang terjadi karena adanya tekanan fisik suatu benda pada benda yang mengalami pelapukan. Pelapukan yang disebabkan oleh factor kimia, yaitu pelapukan yang terjadi karena sifat suatu senyawa yang dapat melunakan struktur kimia suatu benda.
c.       Pengangkutan
Material yang sudah lapuk akan megalami pengangkutan oleh air mengalir, angin, es yang bergerak, dan gravitasi bumi.
1.      Pengangkutan oleh air mengalir, sangat bergantung kepada berat jenis atau besarnya butiran benda yang diangkut.
2.      Pengangkutan oleh angin. Angin memiliki daya angkut tidak sekuat air.
3.      Pengangkutan oleh gletser (es). Gletser mengangkut batuan berbutir besar dan kecil
4.      Pengangkutan karena gravitasi, misalnya terjadi pada tanah di daerah yang terjal.
d.      Pengendapan (Sedimentasi)
Material yang dibawa oleh air, angin, atau gletser pada akhirnya akan megendap di suatu tempat. Pengendapan dapat terjadi di muara sungai, lembah, lereng, pantai, dan lainnya.

Friday, 30 May 2014

Contoh Laporan Penelitian Sosial






DAMPAK KETERGANTUNGAN NARKOBA BAGI PELAJAR TINGKAT SMA
 


Kata pengantar


Assallamu’allaikumWr.Wb
            Alamdullilahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit selai yang kita ingat. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam atas segala berkat, rahmat, taufik, dan hidayahnya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Dampak Ketergantungan Narkoba Bagi Pelajar Tingkat SMA “
            Dalam penyusunnya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Eni PrasetyaningrumS.Pd yang telah memebrikan dukungan, ibu guru yang telah memberikan bimbingan, dan teman teman yang telah memberi dukungan.
            Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih biak lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
                                                           
Purbalingga, 26 Mei 2014

Penyusun



DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... 1
Daftar ISI................................................................................................................................. 2
BAB I : Pendahuluan...................................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................... 3
B. Rumusan masalah............................................................................................................... 3
C. Tujuan penelitian ............................................................................................................... 3
D. Manfaat dilakukan penelitian............................................................................................. 3
E. Hipotesis............................................................................................................................. 3
BAB II : Kerangka Teoritis......................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah.............................................................................................................. 4
C. Tujuan penelitian............................................................................................................... 4
D. Manfaat dilakukan penelitian............................................................................................ 4
E. Hipotesis............................................................................................................................ 4
BAB III : Metodologi Penelitian................................................................................ 5
A. Pemilihan Objek................................................................................................................ 5
B. Teknik Pengumpulan Data................................................................................................ 5
BAB IV : Pelaksanaan Penelitian.............................................................................. 6
BAB V : Kesimpulan Dan Saran............................................................................... 9
Indeks.................................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka................................................................................................................. 11









BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Kini banyak terdengar dan terlihat di televisi, Social media, kabar berita, banyak berita tentang narkoba, lebih jelasnya, tentang dampak ketergantungan narkoba bagi pelajar. Narkoba yang banyak disalahgunakan bagi pelajar, hanya ingin terlihat lebih jantan, namun pada pengguna tidak mengetahui dampak dari ketergantungan narkoba yang akan berakibat fatal. Para pengguna banyak jatuh miskin karena penghasilannya digunakan untuk membeli narkoba. Bukan hanya harganya yang mahal, narkoba juga mengandung zat – zat yang berbahaya jika tidak sesuai dengan dosis dokter.

B.  Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat disimpulkan yaitu apa dampak
ketergantungan narkoba bagi pelajar.

C.  Tujuan penelitian
Dari penelitian ini, pembaca akan mengetahui dampak ketergantungan narkoba khususnya bagi para pelajar.

D.  Manfaat dilakukan penelitian
a.       Untuk mengetahui berapa banyak pelajar yang mengonsumsi narkoba.
b.      Lebih tahu dampak penggunaan narkoba.
c.       Mengajarkan kita hidup sehat dengan tidak mengonsumsi narkoba.

E.   Hipotesis
Daya tahan tubuh yang mengurang dan tingkat kesadaran yang mengurang mungkin salah satu dari dampak ketergantungan narkoba bagi pelajar.


BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
B. Pelajar
Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.
C.  SMA
Sekolah menengah atas (disingkat SMA; bahasa Inggris: Senior High School), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada tahun kedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3 jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
Pelajar SMA umumnya berusia 16-18 tahun. SMA tidak termasuk program wajib belajar pemerintah - yakni SD (atau sederajat) 6 tahun dan SMP (atau sederajat) 3 tahun - maskipun sejak tahun 2005 telah mulai diberlakukan program wajib belajar 12 tahun yang mengikut sertakan SMA di beberapa daerah, contohnya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.



BAB III
METODOLGI PENELITIAN

A. PEMILIHAN OBJEK
                   
                    Objek dalam penelitian ini adalah Para pelajar SMA di Indonesia dan dampaknya.

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang kami pakai adalah metode deskriptif.























BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN

Kalangan pelajar dianggap masih rentan terkena dampak peredaran narkoba. Pelajar juga termasuk dalam empat besar pemakai narkoba di Jakarta.
Rentannya narkoba masuk ke kalangan pelajar diduga karena faktor pergaulan. Demikian disampaikan Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji Wijayanto, Selasa (1/11/2011), di Mapolda Metro Jaya. "Pelajar termasuk empat besar pengguna narkoba," ujarnya.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, jumlah pemakai narkoba dilihat dari pekerjaannya, yakni penganggur (65 persen), pegawai swasta (20 persen), pedagang (10 persen), dan pelajar (4 persen).
Sementara jumlah pengguna narkoba di Jakarta mencapai 280.000 jiwa. Nugroho mengatakan, jumlah pemakai dari kalangan narkoba memang baru menempati peringkat keempat.
Namun, hal itu tetap saja perlu diwaspadai. Menurutnya, rata-rata para pelajar ini mengonsumsi narkoba karena faktor pergaulan. "Ada yang merasa hebat kalau pakai narkoba, ada yang pakai karena ikut-ikutan. Kebanyakan karena diajak teman, ini yang perlu diwaspadai," tutur Nugroho.
Para pelajar ini paling banyak mengonsumsi ganja dan ekstasi. "Ganja paling banyak karena harganya murah dan terjangkau para pelajar," tutur Nugroho.
Petugas Humas Badan Narkotika Nasional, Sumirat, mengatakan, akses pelajar terhadap narkoba semakin dekat. Pasalnya, mereka sangat mudah diajak untuk mengonsumsi narkoba. Para pengedar pun melancarkan pendekatan yang cerdik.
"Mereka tahu untuk meraih pasar pelajar, mereka perlu dekati dulu salah satu anggota gengnya. Nanti yang lain akan diajak oleh temannya itu. Pelajar enggak akan mau konsumsi kalau bukan dari yang dikenal," kata Sumirat.
Karena masih dalam pencarian jati diri dan ketakutan akan ditolak dari kelompoknya, akhirnya para remaja ini pun mau mengonsumsi narkoba. "Mereka takut tidak diakui kelompoknya," ucap Sumirat.
Baik Nugroho maupun Sumirat meyakini bahwa penyuluhan di tingkat sekolah akan sangat efektif dalam mencegah para remaja terjerumus narkoba. Polda Metro Jaya sendiri melakukan kegiatan penyuluhan tidak hanya terhadap siswa, tetapi juga guru.
"Guru kami perkenalkan ini lho yang namanya ganja, ini dampaknya, supaya mereka tahu kalau menemukan ada siswa yang begitu bisa langsung diinformasikan ke kami. Kami juga akan langsung datang ke sekolah-sekolah agar mereka yang belum kena ini jangan sampai pakai," ujarnya.
Sumirat menambahkan, di BNN ada tiga langkah strategis yang dilakukan dalam upaya memerangi narkoba. Tiga langkah itu yakni dengan melakukan edukasi dan sosialisasi di tataran pencegahan, menerapkan sistem wajib lapor terhadap pengguna narkoba supaya bisa melakukan rehabilitas, dan mengungkap sindikat narkoba. "Ini yang tidak bisa dipisah satu per satu, semuanya harus sejalan dan dilaksanakan bersama," paparnya.
Menurut sumber sumber yang ada, penyalahgunaan narkoba dapat berdampak seperti berikut :
Dampak Fisik:
  1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf.
  2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
  3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
  4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
  5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
  6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
  7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
  8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
  9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
Dampak Psikis:
  1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
  2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
  3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
  4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
  5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
Dampak Sosial:
  1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
  2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
  3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.






















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  KESIMPULAN
Masih banyak pelajar di Indonesia yang belum mengerti dan ada pula yang meremehkan ancaman dampak dari penyalahgunaan narkoba, sehingga banyak yang terjerumus kedalamnya. Padahal, dampak yang dialami sangat berbahaya bagi kondisi fisik maupun psikis para pemakainya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
B.   SARAN
Untuk mengurangi banyaknya pengguna narkoba di kalangan pelajar, maka harus digalakan program anti narkoba di Indonesia.
































INDEKS

Narkoba,         3, 5, 6, 7, 9
Pelajar, 3, 4, 5, 6, 9
Dampak,          3, 5, 6, 7, 8








































DAFTAR PUSTAKA

http://Materipelajaran08.blogspot.com/
http://internasional.kompas.com/